Jumat, 21 Februari 2014

China Bisa Maju karena Membangun dari Pesisir Laut

Jakarta -Luas perairan maritim Indonesia merupakan terluas ke-2 di dunia setelah Kanada. Namun sayang dari sisi produktivitas hasil perikanan Indonesia masih kalah jauh dengan China. Padahal luas perairan maritim di China itu hanya masuk peringkat terbesar ke-7.

Peneliti Senior IPB Rokhmin Dahuri mengatakan bahwa Indonesia masih minimnya produksi dari sektor kelautan dan perikanan ini karena saat ini pembangunan masih lebih mengedepankan dari darat, sedangkan China memulai membangun perekonomian dari kawasan pesisir laut.

"China itu cara membangun dari pesisir laut dari situ baru dibangun daratnya," kata Rokhmin Dahuri saat diskusi Laut dan Perikanan di Menara Kadin, Jakarta (21/2/2014)

Rokhmin menambahkan melihat potensi kelautan yang besar ini seharusnya Indonesia bisa melakukan lebih dari apa yang dilakukan oleh China. Persoalan pokoknya adalah masalah manajemen yang selama ini masih mengesampingkan lautan sebagai sebuah potensi.

"Persoalan pokok karena persoalan manajemen input, money, man, material yang termasuk infrastruktur, metodologi dan teknologi itu bukan ke kelautan. Kementerian kelautan itu kan juga baru ada zaman Gusdur, itu baru singkat. Jadi potensinya besar tapi karena belum dimanfaatkan hanya akan dicuri saja oleh negara lain," imbuhnya.

Ia berpendapat saat ini pemerintah masih beranggapan potensi perairan dan kelautan itu hanya ada satu saja yaitu perikanan tangkap. Padahal disamping itu ada banyak sekali potensi lain yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Menurutnya setidaknya ada banyak potensi yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

"Pemerintah hanya tahu potensi dari laut itu perikanan tangkap padahal masih ada banyak yang potensi lain seperti perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, pertambangan dan energi, pariwisata bahari, hutan mangrove, perhubungan laut, sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil, industri dan jasa maritim dan SDA non-konvensional," ujar mantan menteria kelautan ini.


Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar